Tips Merencanakan Karier untuk Introvert : Strategi Efektif dan Realistis

Author
Ditulis olehLoker • 16 Mei 2025
Perencanaan Karir

Mengenal Introvert dalam Dunia Kerja

Pernahkah Anda merasa sangat lelah setelah berinteraksi dengan banyak orang? Atau merasa kurang bisa perform dengan maksimal dalam tugas yang mengharuskan vokal dan aktif? Jika iya, bisa jadi Anda adalah seorang introvert.

Banyak yang mengira bahwa introvert tidak dapat bekerja sama dalam sebuah tim. Bahkan, ada yang menganggap bahwa introvert tidak dapat meraih kesuksesan dalam berkarir. Padahal, seorang introvert juga memiliki kesempatan untuk berhasil  sama seperti ekstrovert.

Lalu bagaimana cara seorang introvert bisa bertahan di dunia kerja yang mengharuskan bertemu dengan banyak orang? Apa saja tips untuk merencanakan karier untuk introvert? Dapatkan jawabannya di artikel ini!

Mengenal Introvert dan Tantangannya dalam Dunia Kerja

Menurut Psikolog Hans Eysenck, introvert adalah salah satu ujung dari dimensi kepribadian introversi dengan karakteristik wajah yang tenang, pendiam, suka menyendiri, suka termenung, dan menghindari risiko (Pervin, 1993:302).

Kepribadian introvert cenderung menyukai situasi atau lingkungan yang tidak menuntutnya untuk tampil di hadapan banyak orang. Karena sebab itulah introvert dianggap orang yang memiliki rasa malu yang tinggi. Selain itu, kepribadian introvert juga lebih fokus pada hal yang bersifat perasaan atau suasan internal.

Dalam dunia kerja, kepribadian introvert ditemukan dengan ciri-ciri seperti berikut

  • Nyaman bekerja sendirian atau dalam tim kecil
  • Cenderung lebih tenang
  • Kurang ekspresif secara verbal
  • Peka terhadap perasaan partner kerja
  • Kurang nyaman dengan basa-basi
  • Butuh ketenangan untuk konsentrasi

Dengan kecenderungan seperti di atas, introvert memiliki tantangan di lingkungan mereka dalam hal:

  • Komunikasi: Introvert cenderung butuh waktu yang cukup lama untuk mengomunikasikan apa yang ia pikirkan, sehingga masalah komunikasi ini menjadi aspek yang cukup menantang bagi para introvert. Belum lagi jika berada dalam situasi yang mengharuskannya berbicara atau presentasi di depan, antar tim misalnya. Hal ini sering kali membuat energi seorang introvert cepat terkuras dan butuh waktu yang cukup lama untuk mengisi kembali energinya.

  • Kerjasama: Lingkungan kerja yang selalu menuntut untuk terlibat proaktif juga menjadi tantangan bagi orang introvert. Kecenderungannya untuk bekerja secara mandiri membuatnya menjadi terlihat kurang bersemangat di mata orang lain. Padahal, introvert bukan tidak bersemangat, hanya kurang dalam menunjukkannya secara verbal.

  • Rasa Insecure: Seorang introvert sering kali merasa tidak yakin dengan kemampuannya. Padahal, yang menjadi masalah bukan dari hasil pekerjaannya, tapi perasaannyalah yang medominasi.

5 Tips Merencanakan Karier untuk Introvert

Perencanaan Karier Seorang Introvert

Introvert bukan berarti sebuah kelemahan. Ini merupakan kepribadian yang memiliki ciri khasnya sendiri dalam bersosialisasi, sama halnya seperti ekstrovert.

Dengan cara yang tepat, seorang introvert akan tetap bisa berhasil di lingkungan kerja. Jika Anda adalah seorang introvert yang ingin merencanakan karier Anda, Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:

1. Mengenali Diri Sendiri

Seorang introvert harus mengetahui seperti apa kekurangan dan kelebihannya dalam dunia kerja. Anda bisa mencari tau dengan mengikuti tes kepribadian secara gratis di internet, seperti Tes DISC ataupun 16Personalities.

Biasanya introvert memiliki kekurangan dalam intensitas bersosialisasi, sehingga lebih nyaman untuk bekerja dalam lingkup mandiri. Sedangkan, di antara kelebihannya adalah seorang introvert memiliki kemampuan mendengarkan yang baik. Ini membuatnya disukai banyak orang karena dinilai lebih bisa berempati terhadap orang lain.

Dengan mengetahui kekurangan dan kelebihan, akhirnya Anda bisa sampai pada kesimpulan, jenis pekerjaan apa yang cocok untuk kepribadian Anda.

2. Tentukan Jenis Karier yang Mendukung Gaya Kerja Mandiri

Seorang introvert biasanya mengutamakan tugas dengan gaya kerja mandiri atau dalam tim yang kecil, oleh sebab itu seorang introvert biasanya cenderung menghindari ritme kerja yang mengharuskan berinteraksi dengan banyak orang.

Pertimbangkan jenis pekerjaan seperti penulis, programer, desainer grafis, ataupun programer. Biasanya pekerjaan tersebut lebih mendukung gaya kerja mandiri.

Selain itu, bagi Anda yang memiliki kepribadian introvert, karier berbasis remote atau hybrid juga bisa menjadi opsi untuk mendukung preferensi gaya kerja Anda. Dengan begitu, Anda bisa lebih fokus pada tugas Anda tanpa harus menyiapkan banyak energi untuk bertemu dengan banyak orang.

Jika Anda sedang mencari peluang kerja yang berbasis remote, cek lowongan kerja remote dan loker freelance.

3. Bangun Personal Branding secara Online

Memiliki kecenderungan tampil di belakang layar bukan alasan bagi introvert untuk tidak bisa membangun networking.

Sebagai alternatif, seorang introvert dapat tetap membangun personal branding secara online melalui platform media sosial. Contoh, jika Anda seorang penulis, Anda bisa membagikan insight seputar tulisan di LinkedIn.

Tidak perlu menunggu memiliki prestasi yang besar, mulailah dari membagikan tips-tips sederhana seputar kepenulisan.

4. Perlahan Latih Soft Skill

Menjadi introvert bukan berarti memiliki alasan untuk tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

Walaupun memilih gaya kerja dengan minimya interaksi, skill komunikasi dan kolaborasi tetap perlu diasah. Dalam dunia kerja, dua skill ini harus tetap ada demi tercapainya visi perusahaan. Oleh karena itu, seorang introvert harus membekali dirinya dengan kemampuan dasar ini.

Anda bisa memulainya dengan menyiapkan catatan kecil berisi susunan kalimat yang ingin disampaikan ketika mengharuskan untuk berbicara. Selain itu, latih skill komunikasi dengan mengikuti webinar-webinar penunjang skill lainnya.

5. Menentukan Career Plan dengan Batasan yang Sehat

Energi mental menjadi hal yang sangat penting bagi seorang introvert. Maka dari itu, tentukan career path beserta jenisnya yang tidak hanya berfokus pada hasil, tapi juga hal teknis atau proses pengerjaannya.

Lakukan dengan mengikuti langkah di bawah ini:

  • Mulailah dengan mengidentifikasi hal-hal yang membuat energi Anda cepat terkuras. Jika sudah mengetahuinya, tetapkan batasan-batasan agar tidak tenggelam di dalam situasi tersebut. Misal, jika Anda merasa sangat lelah setelah meeting dengan banyak orang selama lebih dari 2 jam, pilihlah pekerjaan yang tidak memiliki potensi meeting lebih dari jam tersebut.
  • Tetapkan target karir yang berorientasi pada pertumbuhan secara psikologis. Misal, alih-alih mencanangkan target "Mendapat promosi setelah 2 tahun", Anda bisa fokus kepada target "Tahun ini saya harus bisa meningkatkan skill komunikasi di depan tim lain". Dengan memasang jenis target seperti itu, Anda akan lebih fokus pada mengukur progress konsistensi.
  • Pilih lingkungan kerja yang mensupport pertumbuhan introvert. Dengan memiliki lingkungan kerja yang mendukung keberagaman gaya kerja, Anda akan jauh merasa lebih tenang dan dihargai setiap prosesnya. Anda bisa menanyakan hal ini ketika sesi interview kerja.

Menetukan Career Plan

Kesimpulan

Menjadi introvert bukanlah sebuah kekurangan yang boleh mengambil kendali atas tidak bertumbuhnya diri Anda. Karena, introvert hanyalah suatu tipe seseorang dalam bersosialisasi dengan karakteristik tertentu. Selain itu, dengan gaya kerja yang cenderung 'sendiri' introvert tetap dapat perform dengan baik dan menjadi karyawan yang hebat selama keterampilan penunjangnya tetap diasah.

Bagi Anda seorang introvert yang akan menentukan karier, Anda bisa memulainya dengan memahami kepribadian diri sendiri, menentukan jenis karier atau ritme kerja yang membuat nyaman, membangun personal branding secara online, melatih soft skill, dan menyusun career plan yang sehat.

Jika Anda seorang introvert yang sedang mencari peluang kerja profesional, kunjungi situs lowongan kerja terpercaya dan rasakan pengalaman mencari kerja dengan fitur jenis kerja favorit Anda!