Kenali Career Path dan Cara Membuatnya: Cara Hindari Stuck dalam Karir
Sebagai pejuang karir, Anda pasti menginginkan karir yang tidak hanya menjanjikan secara finansial, tapi juga memberi ruang untuk berkembang. Namun, tanpa arah yang jelas, risiko mengalami stagnasi dalam dunia kerja akan sangat mungkin terjadi. Agar tidak mengalami stagnasi yang berkepanjangan, ada baiknya Anda mulai menyusun career path. Lantas apa itu career path dan bagaimana cara menyusunnya? Dapatkan jawabannya di artikel ini!
Apa Itu Career Path?
Career path adalah rangkaian peran, posisi, tahapan atau jenjang yang harus ditempuh seorang pekerja untuk mencapai tujuan karir mereka. Path ini tidak harus selalu lurus ke atas, tapi bisa beruba-ubah seiring dengan berkembangnya minat, nilai, dan tujuan.
Umumnya, tahapan yang dilalui tiap profesi akan berbeda-beda berdasarkan kebutuhan industri yang digeluti. Selain tahapan, skill yang dibutuhkan pada satu tahap juga akan berbeda dengan tahap selanjutnya.
Secara umum, tahapan yang paling banyak ditempuh berawal dari pendidikan formal, pelatihan, internship, hingga pengalaman kerja. Setiap tahap akan membentuk pondasi penting dalam perjalanan karir. Career path akan membantu individu menyesuaikan kesesuaian capaian saat ini dengan tujuan karirnya dan menganalisis sejauh mana perkembangan karir mereka.
Selain itu, dari segi perusahaan, career path ini dapat membantu mengidentifikasi talenta-talenta yang dibutuhkan dan mengembangkannya agar sesuai dengan tujuan mereka.
Mengapa Career Path Diperlukan?
Career path menjadi rujukan agar "tidak sekedar bekerja" tapi juga "berkembang dengan profesional". Di bawah ini beberapa alasan mengapa Anda harus mulai mempertimbangkan pencanangan career path:
- Sebagai Penunjuk Arah Menuju Tujuan: Career path membantu mengarahkan Anda pada tujuan karir, baik jangka pendek maupun panjang. Dengan arah yang jelas, maka dapat memudahkan untuk fokus pada pertimbangan-pertimbangan yang pasti dibutuhkan.
- Meningkatkan Motivasi dan Kepuasan Kerja: Ketika mengetahui bahwa progress pekerjaan yang sedang dilalui merupakan bagian dari sebuah rencana besar, maka semangat serta komitmen untuk menyelesaikan pekerjaan akan meningkat. Begitu pula ketika menjalani tahapan yang sesuai dengan minat, maka kepuasan kerja juga akan meningkat.
- Mempermudah Evaluasi dan Pengambilan Keputusan: Melalui career path, proses evaluasi kesesuaian progress dengan tujuan akan lebih mudah. Begitu juga pengambilan keputusan-keputusan akan bisa dilaraskan dengan kepentingan karir dalam jangka panjang.
Apa Saja Jenis-jenis dari Career Path?
Dalam merencanakan perjalanan karir, pahami terlebih dahulu bahwa tahap yang ditempuh tidak selalu linear. Hal ini akan berbeda-beda tergantung minat, fleksibilitas, dan tujuan masing-masing individu. Berikut beberapa jeis career path yang paling sering dilalui:
- Vertikal Career Path: Jalur ini merupakan jalur yang paling umum dilalui. Dimulai dari posisi terbawah, seperti staff di suatu bidang kemudian seiring berjalannya waktu naik ke posisi yang lebih tinggi, seperti manager lalu director. Anda bisa mempertimbangkan jenis ini jika menyukai kejelasan jenjang, ingin menyelami lebih jauh suatu bidang, dan termotivasi naik di jabatan tertentu.
- Horizontal Career Path: Jika Anda menyukai tantangan baru, ingin melebarkan wawasan di bidang yang berbeda, dan termotivasi untuk mengejar passion, pertimbangkan memilih jalur horizontal. Pada jalur ini, Anda tidak naik jabatan, tapi hanya berpindah ke posisi lain yang selevel namun memiliki fungsi yang berbeda.
- Diagonal Career Path: Jalur diagonal merupakan kombinasi antara jalur vertikal dan horizontal. Di sini Anda akan sangat mungkin naik jabatan di bagian yang berbeda. Namun, perpindahan ini tentu saja menuntut penguasaan skill baru. Jalur ini cocok bagi Anda yang tidak takut keluar zona nyaman, menyukai belajar hal baru, dan berkeinginan membangun karir dari awal.
- Exploratory Career Path: Jika Anda ingin bekerja secara fleksibel, tidak terikat dengan jam kerja, dan sedang mencari kecocokan jalur karir tertentu, Anda dapat mempertimbangkan jalur ini. Di sini Anda dapat mencoba berbagai peran dengan membangun berbagai proyek melalui jalur frelance.
Bagaimana Cara Menyusun Career Path yang Baik?
Penyusunan career path akan membutuhkan strategi yang terarah. Sebelum menyusunnya, Anda harus riset terlebih dahulu idustri yang akan digeluti seperti apa.
1. Evaluasi Diri dan Potensi
Evaluasi diri bukan hanya soal apa yang bisa dilakukan, tapi juga apa yang diinginkan dan apa yang menjadi tujuan dari karir. Tanpa memahami diri, karir Anda nantinya akan menyebabkan ketidakpuasan, burnout, ataupun stagnasi.
Tentukan jawaban untuk pertanyaan reflektif seperti, "Apa tanggung jawab yang sedang dimiliki?", "Ketrampilan apa yang sudah dimiliki?", "Apa tujuan karir yang ingin dicapai?"
Dengan mengetahui titik awal, Anda akan memahami kesesuaian kepribadian dengan nilai yang akan dipegang selama bekerja, skill apa saja yang perlu ditingkatkan, dan tujuan karir baik jangka pendek maupun panjang yang harus dicapai.
2. Riset Industri dan Posisi
Setelah mengetahui kemampuan diri, cari tau lebih dalam mengetahui industri yang diminati. Analisis dengan jelas tren pekerjaannya seperti apa, kualifikasi, peluang, serta tantangannya.
Mengapa ini tidak kalah krusial? Tanpa memahami tren industri dan posisi yang diincar, career path yang disusun akan menjadi tidak relevan.
Career path yang sehat haruslah disusun berdasarkan realitas industri dan kondisi kebutuhan pasar. Mulailah dengan menjawab pertanyaan seperti, "Apakah industri yang sedang berkembang akan stabil atau memiliki potensi yang menurun?", "Tools apa yang akan sering digunakan?", "Tantangan apa yang mungkin terjadi?", "Berapa taun pengalaman yang umum dimiliki?", "Apakah mengharuskan gelar atau sertifikasi tertentu?", "Apakah ada peluang pengembangan yang relevan?".
3. Networking
Banyak peluang kerja maupun proyek yang dimulai dari koneksi. Namun networking tidak hanya soal mengenal orang, tapi bagaimana membangun relasi yang bermakna dan menguntungkan satu sama lain.
Anda bisa memanfaatkan hubungan yang sudah ada, seperti rekan kerja atau atasan lama, teman kuliah, dan keluarga atau kenalan lainnya.
Bangun juga jaringan profesional dengan aktif, seperti bergabung di komunitas, menghadiri seminar atau workshop, dan memanfaatkan LinkedIn secara profesional.
4. Perencanaan dan Tindakan Nyata
Setelah melakukan evaluasi diri, riset industri, dan membangun koneksi, selanjutnya adalah menyusun rencana konkret dan menjalankannya. Tetapkan strategi, waktu yang dibutuhkan, dan tinjau progress secara berkala.
- Buat rencana tindakan spesifik dan realistis: Berupa jangka pendek, menengah, dan panjang.
- Tetapkan waktu untuk tiap tindakan: Gunakan tools seperti, Notion, Trello, atau Google Calender.
- Lakukan evaluasi secara berkala: Evaluasi apakah langkah masih relevan, hambatan yang sering terjadi, dan target yang perlu ditinjau kembali.
Kesimpulan
Menyusun career path yang jelas sangat bermanfaat untuk mengukur kepuasan dalam perjalanan karir Anda. Dengan mengenali minat dan menetapkan tujuan karir, Anda dapat menyusun jalur profesional yang sesuai dengan aspirasi pribadi.
Career path juga bukan acuan yang baku. Ini bisa berubah sesuai dengan perkembangan diri, peluang kerja, dan perubahan pasar kerja. Maka dari itu, evaluasi secara berkala untuk melihat kesesuaiannya dengan rencana karir jangka panjang.
Jika sedang mencari peluang untuk perjalanan karir Anda, tunggu apa lagi? Cek lowongan kerja terbaru di Loker.id.