Tips Mengirim Lamaran Lewat Email secara Profesional

Author
Ditulis olehTim Loker • Update 8 Juni 2025
Kolom Pencari Kerja

apply job email

Sudah melamar ke banyak perusahaan tapi belum ada panggilan? Bisa jadi bukan karena kamu kurang kompeten, tetapi karena cara pengiriman lamaranmu kurang profesional. Banyak pencari kerja mengabaikan detail kecil seperti format email, subjek, atau dokumen yang dikirim, padahal ini bisa menentukan apakah lamaranmu akan dibaca atau diabaikan.

HRD menerima ratusan lamaran setiap hari. Jika kamu ingin menarik perhatian mereka, pastikan setiap langkah dalam pengiriman lamaran sudah benar. **Mengirim lamaran kerja bukan sekadar klik ‘kirim’, tetapi juga memastikan semua aspek sudah sesuai standar profesional.**

Artikel ini akan membahas cara mengirim lamaran dengan teknik yang tepat agar lebih diperhatikan oleh HRD dan meningkatkan peluangmu untuk dipanggil interview.

1. Kirim melalui Email Profesional dengan Format Dokumen yang Benar

Email adalah kesan pertama yang kamu berikan kepada HRD. Menggunakan email yang terlihat tidak profesional bisa membuat lamaranmu langsung diabaikan. Pastikan kamu menggunakan alamat email dengan nama asli agar terlihat lebih formal dan dapat dipercaya.

  • Gunakan email dengan format sederhana seperti [email protected].
  • Hindari alamat email dengan nama tidak profesional seperti [email protected].
  • Pastikan file yang dikirim dalam format PDF agar tampilan tetap rapi dan tidak berubah.

Baca selengkapnya : 7 Cara Mengirim Lamaran Kerja Lewat Email agar Dilirik HRD

2. Gunakan Subjek Email yang Spesifik Sesuai Petunjuk Lowongan

Subjek email menentukan apakah lamaranmu akan langsung dibuka atau justru terlewat. Jika subjek tidak jelas atau tidak sesuai dengan format yang diminta perusahaan, bisa jadi HRD tidak akan melihatnya. Pastikan subjek email mencerminkan posisi yang dilamar dan namamu agar mudah dikenali.

  • Gunakan format subjek yang jelas, misalnya: Lamaran Kerja - [Nama] - [Posisi yang Dilamar].
  • Jika ada petunjuk khusus dalam lowongan, ikuti persis agar lamaranmu mudah ditemukan.
  • Jangan biarkan subjek email kosong karena bisa dianggap sebagai spam.

3. Pastikan Dokumen Lamaran Tersusun Rapi dan Lengkap

HRD ingin melihat dokumen yang tersusun rapi dan mudah dibaca. Jangan sampai ada file yang hilang atau format yang tidak sesuai karena ini bisa mengurangi peluangmu untuk dipertimbangkan. Sebelum mengirim, pastikan semua dokumen telah diperiksa dengan teliti.

  • Pastikan file CV, surat lamaran, dan dokumen pendukung sudah lengkap.
  • Gunakan nama file yang jelas, misalnya: CV_Nama_Lengkap.pdf.
  • Hindari mengirimkan terlalu banyak file agar tidak membingungkan HRD.

4. Lakukan Follow-up Jika Belum Ada Respon Setelah Seminggu

Jangan langsung menyerah jika belum ada balasan dari HRD. Follow-up adalah cara yang baik untuk menunjukkan keseriusanmu terhadap posisi yang dilamar. Pastikan kamu melakukan follow-up dengan sopan dan tidak terlalu sering agar tidak terkesan mengganggu.

  • Tunggu sekitar 5-7 hari sebelum mengirim follow-up.
  • Kirim email singkat dan sopan untuk menanyakan status lamaran.
  • Jika tidak ada balasan setelah follow-up, cari peluang lain tanpa terlalu bergantung pada satu perusahaan.

Baca Selengkapnya : Cara Mengirim Email Follow-Up Setelah Wawancara

5. Hindari Kesalahan Umum saat Mengirim Lamaran

Banyak pencari kerja gagal karena kesalahan kecil yang bisa dihindari. HRD lebih memilih kandidat yang teliti dan profesional dalam pengiriman lamaran. Pastikan kamu mengecek kembali semua aspek sebelum mengirimkan email.

  • Jangan lupa menyertakan surat lamaran jika diminta.
  • Periksa kembali nama penerima dan ejaan dalam email sebelum dikirim.
  • Hindari menggunakan bahasa yang terlalu santai dalam email.

6. Pilih Waktu yang Tepat untuk Mengirim Lamaran

Waktu pengiriman sangat berpengaruh terhadap peluang lamaranmu dibaca oleh HRD. Jika dikirim pada waktu yang kurang tepat, lamaranmu bisa tertumpuk oleh email lain. Pilih waktu yang strategis agar peluang dibaca lebih besar.

  • Melamar di pagi hari (08.00 - 10.00) lebih efektif karena HRD baru memulai pekerjaan.
  • Hindari mengirim lamaran di akhir pekan atau hari libur.
  • Pastikan lamaran dikirim sebelum deadline yang ditentukan.

Mengirim lamaran lewat email sering dianggap sebagai bagian yang mudah, padahal justru di sinilah banyak pelamar gagal membuat kesan pertama yang baik. Subjek email yang ambigu, pesan pengantar yang terlalu umum, atau lampiran yang tidak tertata rapi bisa langsung membuat lamaran Anda diabaikan.

Baca Selengkapnya : Jam dan Hari Terbaik Melamar Pekerjaan melalui Email

Dengan mengikuti prinsip-prinsip sederhana namun penting yang telah dibahas dalam artikel ini, Anda sudah selangkah lebih maju dibandingkan mereka yang melamar secara asal-asalan. Tapi ingat, proses melamar kerja tidak berhenti di pengiriman email saja.

Untuk menyempurnakan strategi Anda dari awal hingga akhir, pastikan juga Anda memahami cara melamar kerja yang benar agar cepat diterima. Panduan ini akan membantu Anda menata seluruh proses—mulai dari persiapan, penyusunan CV, hingga tahap wawancara secara lebih terstruktur dan efektif.

Kini saatnya menerapkan langkah yang tepat dan menunjukkan profesionalisme Anda sejak baris pertama email. Jelajahi lowongan kerja terbaru dan kirimkan lamaran yang benar-benar mencerminkan kualitas Anda.

Pertanyaan Umum Mengirim Lamaran Lewat Email

  • 1. Berapa lama harus menunggu sebelum follow-up?

    Biasanya sekitar 5-7 hari setelah mengirim lamaran.

  • 2. Apakah boleh mengirim lamaran ke beberapa posisi dalam satu perusahaan?

    Boleh, asalkan kamu menyesuaikan isi lamaran dengan posisi yang dilamar.

  • 3. Apakah perlu melampirkan sertifikat dalam email lamaran?

    Hanya jika diminta oleh perusahaan atau relevan dengan posisi yang dilamar.

  • 4. Bagaimana jika HRD tidak membalas follow-up?

    Jika setelah follow-up masih tidak ada balasan, lebih baik fokus pada peluang lain.

  • 5. Apakah lebih baik melamar melalui email atau website perusahaan?

    Tergantung kebijakan perusahaan, tetapi email sering lebih personal.