Time Management : Cara Mengatur Waktu Agar Tidak Lembur Terus
Apakah Anda termasuk karyawan yang sering pulang malam karena pekerjaan yang belum selesai? Atau Anda merasa sudah di depan laptop dari pagi namun pekerjaan tidak kunjung selesai?
Lembur yang dilakukan terus menerus akan mengganggu kesehatan dan merusak keseimbangan hidup Anda. Lantas, bagaimana cara mengatur waktu agar tidak lembur terus dan beristirahat dengan cukup? Dapatkan caranya di artikel ini!
Mengapa Banyak Pekerja yang Lembur?
Fenomena lembur sangat sering dijumpai dan bahkan telah menjadi budaya pada banyak lingkup kerja. Jika lembur dilakukan sesekali, mungkin tubuh masih dapat merespon dengan baik. Namun, jika berlanjut bahkan hingga terjadi setiap hari, kondisi tubuh pun akhirnya menjadi tidak fit, sehingga performa kerja juga akan menurun.
Lembur sering terjadi karena beberapa alasan yang beragam, di antaranya:
- Pekerjaan yang bertambah. Ketika mendekati waktu pulang, tak jarang karyawan mendapat tugas tambahan secara tiba-tiba yang harus diselesaikan hari itu juga. Kondisi ini membuat karyawan harus memundurkan waktu pulangnya hingga tugas tersebut selesai.
- Kekurangan pegawai. Karena alasan keterbatasan karyawan, perusahaan akhirnya memberikan pekerjaan yang berlebihan kepada satu karyawan. Tugas yang seharusnya dikerjakan oleh beberapa karyawan akhirnya harus diselesaikan oleh satu orang. Hal ini menuntut waktu yang panjang agar bisa selesai.
- Motivasi kerja. Tak hanya eksternal, namun penyebab lembur juga bisa dari sisi karyawan. Fokus yang lebih sering muncul ketika sudah larut, atau justru semakin malam semakin membuat karyawan semangat.
- Upah tambahan untuk lembur. Selain pemicu negatif, tak jarang alasan lembur seorang karyawan adalah untuk mendapat upah lebih untuk waktu yang telah diberikan lebih dari yang seharusnya.
Bagaimana Cara Mengatur Waktu Agar Tidak Lembur?
Supaya terhindar dari lembur, Anda dapat memaksimalkan jam kerja Anda dengan mengikuti langkah-langkah di bawah ini.
1. Hadir di Tempat Kerja Tepat Waktu
Dengan membiasakan datang di tempat kerja tepat waktu, Anda dapat melatih diri Anda untuk disiplin. Selain itu, dengan datang tepat waktu, Anda memberikan ruang untuk mempersiapkan diri agar lebih siap bekerja. Anda bisa memulai dengan mengecek agenda, membaca ulang pesan, atau menyusun prioritas. Dengan memulai tepat waktu, Anda dapat memulai pekerjaan dengan lebih tenang dan lebih cepat selesai.
Namun sebaliknya, jika Anda datang terlambat, pekerjaan akan menumpuk sehingga Anda baru selesai dalam mengerjakannya ketika jam kerja sudah habis.
Melalui ketepatan waktu dimulainya kerja, Anda akan membangun kebiasaan kerja yang stabil dan konsisten, sehingga mempermudah mengatur jadwal harian Anda.
Disiplin kerja menjadi fondasi utama dalam menjaga kinerja dan kredibilitas di dunia profesional, terutama bagi posisi yang membutuhkan ketelitian dan tanggung jawab tinggi, seperti bagian keuangan. Jika kamu tertarik dengan posisi semacam ini, kamu bisa melihat lowongan posisi Accounting Staff di Loker.id untuk mendapat lingkungan kerja yang mendukung produktivitas Anda.
2. Membuat To-do List Harian
Salah satu alasan mengapa pekerjaan tidak kunjung selesai adalah tidak mengetahui apa yang sebenarnya menjadi tugas Anda. Tanpa tugas yang jelas, Anda cenderung lebih mudah terdistraksi dan merasa mudah mengerjakan sesuatu yang terlalu penting. Setelah tiba di tempat kerja, tulis semua tugas yang harus Anda selesaikan hari itu dengan ketentuan sebagai berikut:
- Bagi ke dalam 4 kategori, penting & mendesak, penting tapi tidak mendesak, tidak penting tapi mendesak, dan tidak mendesak & tidak penting
- Dalam satu hari, fokus pada 2 sampai 3 kategori yang mendesak
- Catat progress dan coret jika Anda telah menyelesaikannya
3. Hindari Menunda-menunda
Mulailah mengerjakan tugas Anda sesegera mungkin. Sekilas menunda pekerjaan terlihat sepele, namun jika Anda melakukannya terus-menerus, secara tidak sadar Anda akan membuang banyak waktu. Hilangkan distraksi dengan mematikan notifikasi sosial media di handphone. Selain itu, jika diperlukan, gunakan timer untuk memantau waktu kapan harus fokus menyelesaikan tugas dan kapan bisa beristirahat.
Tanamkan pada diri Anda bahwa Anda tidak memiliki banyak waktu untuk tugas ini, sehingga Anda akan tergerak menyelesaikan tugas sesegera mungkin, tanpa menunda-nundanya.
Ingin menerapkan manajemen waktu yang efektif dalam lingkungan kerja yang mendukung? Posisi Content Creator sedang banyak menawarkan jam kerja terstruktur dan fokus pada hasil. Cek detailnya di lowongan kerja content creator.
4. Mengurangi Multitasking
Sekilas multitasking terlihat baik, namun jika dilakukan terus-menerus otak Anda akan lebih cepat lelah sehingga produktivitas Anda pun akan turun. Selain itu, multitasking juga memperbesar kemungkinan terjadinya kesalahan dalam bekerja sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memperbaikinya. Akhirnya, Anda harus mengambil opsi untuk kembali lembur.
Cobalah untuk fokus menyelesaikan satu prioritas pekerjaan terlebih dahulu sebelum mengerjakan tugas lainnya. Dengan begitu, Anda dapat memperkecil peluang lembur dan menyelesaikan tugas dengan kualitas yang lebih baik.
5. Beristirahat dengan Maksimal
Memanfaatkan waktu istirahat yang tersedia dengan maksimal akan membantu meningkatkan produktivitas. Lalu, bagaimana cara agar dapat beristirahat dengan maksimal? Ikuti langkah-langkah di bawah ini:
- Menerapkan teknik pomodoro. Bekerja dengan fokus selama 25 menit lalu beristirahat 5 menit. Setelah empat kali putaran, ambil waktu istirahat lebih panjang (15-30 menit). Istirahat yang singkat akan membantu menyegarkan otak dan mengembalikan fokus.
- Menjauhi layar. Ketika beristirahat, hindari memainkan laptop, PC, atau handphone. Lakukan peregangan ringan, berjalan-jalan singkat, atau minum air.
- Tidur siang sejenak. Jika memungkinkan, istirahatlah sejenak dengan tidur siang sekitar 10-20 menit untuk mengembalikan energi Anda. Namun, hindari tidur siang terlalu lama agar tidak justru merasa lelah.
Selain memaksimalkan waktu istirahat, Baca juga Cara Memaksimalkan Waktu di Kantor.
6. Mengkomunikasikan Kendala
Ketika Anda menghadapi kesulitan dalam pekerjaan, namun tidak mengkomunikasikannya, hal ini justru berpotensi menghambat progress tugas Anda. Dengan mengkomunikasikannya dengan jelas, Anda dapat memperkecil peluang lembur karena penundaan dan tugas dapat diselesaikan lebih cepat.
Jangan menunggu terlalu lama untuk membicarakan kendala, namun komunikasikan sejak kendala itu muncul supaya solusi yang diberikan semakin cepat didapatkan.
7. Evaluasi di Sore Hari
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan agar tidak terjebak dalam lembur adalah dengan melakukan evaluasi harian di akhir hari sebelum pulang. Dengan merefleksi tugas mana saja yang sudah dan belum selesai, Anda akan membantu mengetahui perencanaan prioritas di hari esok.
Melalui evaluasi, Anda dapat mengidentifikasi apakah ada kendala yang membuat Anda lama merampungkan pekerjaan. Dengan begitu Anda dapat mencari solusi yang tepat sehingga kendala tersebut tidak terjadi kembali.
Periksa daftar tugas yang direncanakan di awal hari. Apakah semua sudah diselesaikan? Jika ada yang belum, tulis rencana apa saja yang akan Anda lakukan di esok hari untuk menyelesaikannya.
Kesimpulan
Lembur menjadi fenomena yang wajar di kalangan pekerja. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Ada yang karena tugasnya tak kunjung selesai, perusahaan yang kekurangan karyawan, atau motivasi untuk mendapat bayaran lebih.
Meskipun demikian, lembur yang terus menerus bukanlah budaya yang baik. Dalam jangka panjang, lembur dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Jika Anda terjebak dalam kondisi ini, Anda harus mulai memikiran langkah-langkah untuk keluar dari ritme kerja yang kurang menyehatkan tersebut.
Anda bisa memulai dengan tiba di tempat kerja tepat waktu, memasang to do list harian, menghindari menunda-nunda pekerjaan, mengurangi multitasking, memanfaatkan waktu istirahat dengan maksimal, mengomunikasikan kendala, dan melakukan evaluasi di akhir hari.
Sudah mengetahui cara kerja yang efisien? Terapkan di tempat kerja baru Anda. Dapatkan info lowongannya di Loker.id