Merencanakan Karier Freelance: 7 Strategi Jitu agar Tak Jalan di Tempat

Author
Ditulis olehLoker • 21 Mei 2025
Perencanaan Karir

Berkarier sebagai Freelance

Sebagai freelancer, pernahkah merasa perjalanan karier Anda seperti jalan di tempat? Walaupun banyak mendapat klien, tapi tetap tidak merasakan perkembangannya.

Menjadi freelancer bukan hanya soal mendapat klien, tapi juga soal keberlanjutan jangka panjang. Dan keberlanjutan itu akan sulit dicapai tanpa adanya perencanaan yang matang.

Artikel ini akan membahas 7 strategi jitu merencanakan karier freelance agar Anda bisa berkembang lebih terarah, profesional, dan berkelanjutan. Cocok bagi Anda yang baru akan memulai atau sudah lama menggeluti dunia freelance. Simak sampai akhir!

Mengapa Perencanaan Karier Penting Bagi Freelancer?

Strategi Karier Freelance

Bagi sebagian orang, menjalankan pekerjaan yang fleksibel dan tanpa terikat aturan resmi tempat kerja memang menyenangkan. Ditambah, berkarier sebagai freelance juga memberikan kebebasan untuk bekerja sesuai dengan minat Anda sehingga potensi terjangkit stres dapat berkurang.

Namun, kebebasan itulah yang rawan berujung pada stagnasi. Tanpa arah karier yang jelas, akhirnya pekerjaan freelance hanya terbatas pada: mengerjakan proyek demi proyek tanpa ada peningkatan kualitas, tarif, maupun posisi profesional.

Belum lagi minimnya supervisi, tidak adanya jenjang karier formal, dan ritme kerja yang tidak terstruktur membuat sebagian freelancer rawan kehilangan motivasi untuk berkembang. Ketika tidak ada sistem evaluasi, tidak ada rekan kerja yang mendorong, dan tidak ada target yang terukur, karier akan mandek tanpa disadari.

Di sinilah pentingnya merencanakan karier freelance secara matang. Dengan perencanaan yang tepat, Anda tidak hanya fokus menyelesaikan proyek, tetapi juga membangun arah, visi, dan fondasi jangka panjang untuk berkembang sebagai profesional.

7 Strategi Merencanakan Karier Freelance agar Tak Jalan di Tempat

Karier Freelance yang Berkembang

Lalu, bagaimana cara membangun karier freelance yang tidak hanya fleksibel, tapi juga berkembang? Berikut 7 strategi merencanakan karier freelance agar tidak jalan di tempat yang dapat Anda ikuti:

1. Menetapkan Tujuan Karier Jangka Pendek dan Panjang

Buat tujuan secara spesifik untuk perjalanan karier freelance Anda. Tentukan apa saja yang ingin Anda capai dalam  jangka 1 tahun, 3 tahun, hingga 5 tahun ke depan. Anda bisa menggunakan metode S-M-AR-T (Spesific, Measurable, Achieveable, Relevant, Time-bound).

  • Spesific (Spesifik). Alih-alih menargetkan 'Mendapat klien lebih banyak', Anda bisa menargetkan lebih spesifik, misal: "Mendapat 5 klien tetap untuk jangka waktu 5 bulan ke depan"
  • Measurable (Terukur). Tentukan target angka. Contoh: 'Menaikkan tarif sebesar 20% setelah mendapat 10 proyek dengan minimal rating 4.8 dari klien'
  • Achieveable (Dapat dicapai). Aspek ini dapat Anda gunakan ketika masih awal merintis karier sebagai freelancer. Misal, menyelesaikan 10 proyek kecil content writing dari platform Fiverr sebelum mencoba mendaftar di agensi media besar.
  • Relevant (Relevan). Jika Anda memilih jalur karier freelance sebagai content writer, dibandingkan targe mempelajari analisis adsense, targetkan untuk mempelajari tools SEO. Karena, skill tersebut akan relevan untuk pertumbahan karier freelance Anda.
  • Time-Bound (Berbatas Waktu). Aspek ini sangat penting untuk memastikan karier freelance Anda tetap on track. Contoh, sebagai seorang content writer, targetkan untuk menulis 10 artikel blog selama 1 bulan ke depan. Selanjutnya, Anda perlu melakukan review mingguan untuk memastikan tercapainya target.

Mulailah mengimplementasikan metode ini dimulai dari jangka pendek terlebih dahulu, seperti 1 bulan atau 3 bulan. Jika sudah mulai stabil, Anda bisa merubahnya menjadi target jangka panjang, seperti 3 atau 5 tahun.

Jika Anda sedang mempertimbangkan kerja full-time dengan fleksibilitas seperti remote, cek juga loker hybrid/remote.

2. Menentukan Niche dan Keahlian Spesifik

Sebaiknya, hindari menjadi freelancer yang serba bisa. Hal ini justru akan membingungkan pasar. Dan dalam jangka panjang akan membuat skill Anda tidak mengalami perkembangan yang signifikan.

Sebaliknya, tentukan target spesifik dari pasar Anda. Selanjutnya fokus dan pertajam keahlian Anda untuk pasar tersebut. Anda perlu riset terlebih dahulu industrinya dan kemudian sesuaikan dengan keahlian yang Anda miliki.

Contoh, sebagai freelance social media manager, alih-alih menawarkan 'Semua jasa sosial media untuk semua platform', Anda bisa menspesifikkan target market Anda dengan merubahnya menjadi 'Spesialis mengelola Instagram brand fashion lokal.'

Dengan demikian, klien akan lebih memercayai kapasitas Anda dan akhirnya tergerak untuk bekerja sama dengan Anda.

3. Membangun Personal Branding yang Profesional

Tidak cukup hanya dengan memiliki keahlian saja, seorang freelancer harus memiliki kredibilitas yang tinggi di mata klien. Kredibilitas tersebut dapat dibangun dengan menciptakan jejak digital yang menarik.

Hal itu dapat didapat dengan membangun personal branding yang lebih profesional. Anda dapat membangun portofolio online melalui sosial media ataupun terstimoni klien yang pernah bekerja sama dengan Anda. Testimoni tersebut sangat berpengaruh untuk menarik calon klien Anda.

Dengan memiliki persona di dunia online yang kuat, reputasi baik Anda juga akan terbentuk. Dengan begitu, klien tidak hanya akan percaya untuk mencoba jasa Anda, tapi juga cenderung kembali dan menjadikan Anda sebagai freelancer langganan karena merasa yakin dan puas dengan reputasi yang Anda tampilkan.

4. Meningkatkan Skill Secara Berkala

Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, membuat Anda harus selalu memperbarui keahlian Anda. Hal ini sangat penting untuk menjaga eksistensi Anda di dunia freelance agar tidak kalah saing dengan freelance berpengalaman yang lebih adaptif.

Pastikan diri Anda untuk memiliki kemauan belajar skill teknis ataupun non-teknis lainnya. Anda bisa memulai dengan  mengalokasikan waktu bulanan untuk mengikuti kursus, seminar hingga sertifikasi lainnya.

Misalnya, jika Anda adalah seorang designer, Anda perlu tahu tren desain visual yang disukai audiens, seperti gaya design, font yang menarik, hingga warna-warna yang sedang digandrungi lainnya. Dengan begitu, karya Anda akan tetap fresh, sesuai selera pasar, dan tidak kehilangan daya tarik.

5. Mengelola Proyek dengan Terstruktur

Hubungan jangka panjang dengan klien adalah aset berharga dalam dunia freelance. Untuk mempertahankan hubungan baik dan kepercayaan mereka, Anda harus pandai dalam mengelola proyek secara profesional dan terstruktur.

Anda dapat menggunakan beberapa tools manajemen kerja seperti Trello, Notion, atau Google Calendar untuk mengatur tenggat, progres, dan revisi dari setiap proyek.

Selain itu, buatlah sistem dokumentasi proyek, seperti catatan brief, revisi, dan feedback dari klien. Jangan lupa terapkan pula SOP sederhana agar semua proyek berjalan lancar dari awal hingga akhir proses kerja sama.

Baca juga 5 Aturan Mengambil Freelance.

6. Mengatur Keuangan dan Pajak Freelancer

Sebagai pekerja mandiri yang tidak memiliki kepastian pendapatan, Anda harus mampu mengelola keuangan dengan bijak. Hal ini akan membantu Anda keluar dari jebakan kondisi keuangan yang tidak sehat dan memberikan dampak baik yang berkelanjutan untuk karir freelance Anda.

Anda bisa memulainya dengan memisahkan rekening pribadi dan bisnis Anda agar arus kas lebih terkontrol. Gunakan aplikasi pencatatan pemasukan dan pengeluaran, seperti Money Manager Expense & Budget, Monefy, dan lain-lainnya.

 

7. Membangun Jaringan atau Komunitas

Dalam dunia freelance, klien sering kali datang dari rekomendasi atau pertemanan sesama frelancer. Semakin luas jaringan Anda, maka kesempatan untuk mendapat klien juga semakin besar.

Anda bisa memulainya dengan beberapa cara, seperti bergabung dengan komunitas sesama freelance di Telegram ataupun Discord ataupun mengikuti webinar yang mempertemukan dengan sesama freelance atau calon klien potensial.

Namun, membangun relasi tidak hanya untuk mendapat proyek, tapi juga untuk berbagi insight untuk mendukung sesama freelance.

Kesimpulan

Memilih jalur karir sebagai freelance memiliki tantangan tersendiri. Walaupun menawarkan fleksibilitas dan tanpa keterikatan dengan aturan perusahaan, karier freelance juga memiliki kekurangan, seperti minim atau bahkan tidak adanya pengawasan profesional dan tidak adanya jenjang karier formal tak jarang ini yang menyebabkan karir seorang freelance jalan di tempat.

Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang freelance memiliki perencanaan karier yang jelas. Hal tersebut dapat dimulai dengan menentukan target jangka panjang dan pendek yang terukur, menentukan keahlian spesifik, membangun personal branding yang profesional, meningkatkan keahlian, memiliki manajemen proyek yang baik, kemampuan mengatu keuangan, hingga membangun jaringan berkualitas antar sesama freelance.

Siap menerapkan strategi di atas? Mulailah dari langkah nyata dengan mencari peluang freelance yang sesuai minat dan keahlianmu di loker terpercaya!