Jangan Terlalu Hitung-hitungan Dalam Bekerja!
“Duh, ini kan bukan job desk saya kenapa saya yang kerjakan?”
Pernah terlontar kalimat ini? Wajar sih, sebagai manusia biasa ketika merasa ini bukan tanggung-jawabnya namun diminta untuk mengerjakan, respon pertama adalah menolaknya. Namun ternyata pakar karier terkemuka menyarankan Anda untuk sesekali menerima pekerjaan yang bukan job desk Anda sama sekali dan jangan terlalu hitung-hitungan dalam bekerja. Alasannya?
1. Tidak Ada Prasangka Pelit
Sederhana saja sih, supaya tidak ada prasangka pelit dari perusahaan dimana Anda terlalu hitung-hitungan. Kalau perusahaan sudah merasa Anda hitung-hitungan tentunya perusahaan juga menolak untuk royal dengan Anda. Tapi semuanya dalam batasan masuk akal ya, bukannya Anda disuruh bekerja 24 jam dan Anda mau saja karena tidak mau hitung-hitungan. Tidak hitung-hitungan itu baik tapi berakal lebih baik lagi.
2. Menambah dan Mengembangkan Kemampuan Profesional
Mengerjakan tugas-tugas di luar job desk Anda dijamin bisa menambah skill professional Anda. Coba saja bayangkan kalau 10 tahun Anda hanya mengerjakan yang itu-itu saja, dari mana Anda dapat meningkatkan skill Anda ataupun mengembangkan kemampuan-kemampuan yang lain? Di zaman sekarang ini orang-orang dengan multi tasking lebih diperhitungkan ketimbang yang hanya punya satu kemampuan walaupun spesifik.
3. Ada Kemungkinan Anda Banting Setir ke Profesi Lain Tapi Masih Sejenis
Kalau Anda melakukan hal-hal yang di luar job desk Anda, besar peluang Anda bisa banting setir ke profesi yang lebih high lagi. Anda bukan robot kan yang betah mengerjakan hal yang itu-itu saja. Mengerjakan pekerjaan di luar job desk memungkinkan Anda untuk merambah ke profesi yang lain dengan peluang-peluang yang lebih menjanjikan lagi.
4. Kecil Kemungkinan Kolega “Mengerjai” Anda
Bayangkan kalau Anda bisa memahami dunia IT walaupun profesi Anda bukan sebagai teknisi IT, kecil kemungkinan Anda “dikerjai” dalam urusan seperti ini karena Anda tahu basic-nya. Juga, pengetahuan yang luas membuat Anda bisa berkomunikasi dengan siapa saja tanpa melihat profesinya. Pun atasan akan dengan gembira memiliki karyawan yang punya pengetahuan luas.