Cara Sopan Membatalkan Wawancara

Author
Ditulis olehTim Loker • Update 8 Maret 2025
Wawancara Kerja

Mendapatkan panggilan wawancara kerja adalah tanda bahwa perusahaan tertarik dengan kualifikasi Anda. Namun, terkadang situasi berubah dan Anda perlu membatalkan wawancara yang sudah dijadwalkan. Apapun alasannya, penting untuk membatalkan wawancara dengan cara yang sopan dan profesional agar tidak merusak reputasi Anda di dunia kerja.

Jika Anda berada dalam situasi ini, berikut adalah panduan tentang cara membatalkan wawancara dengan baik tanpa meninggalkan kesan negatif di mata perekrut.

1. Pastikan Anda Benar-Benar Perlu Membatalkan

Sebelum memutuskan untuk membatalkan wawancara, pertimbangkan kembali alasan Anda. Apakah karena sudah menerima tawaran dari perusahaan lain? Apakah karena tidak tertarik lagi dengan posisi tersebut? Atau ada keadaan darurat yang tidak bisa dihindari?

Jika alasan Anda masih bisa dinegosiasikan, seperti jadwal yang bentrok atau perlu waktu lebih untuk mempersiapkan diri, coba tanyakan apakah wawancara bisa dijadwalkan ulang. Komunikasi yang baik akan membantu menjaga hubungan profesional dengan perusahaan.

2. Segera Beri Tahu Perekrut

Saat sudah yakin untuk membatalkan wawancara, beri tahu perekrut sesegera mungkin. Jangan menunggu hingga hari wawancara atau bahkan beberapa jam sebelum jadwalnya. Memberi tahu lebih awal akan membantu perusahaan mengatur ulang jadwal dan mencari kandidat lain.

Idealnya, batalkan wawancara setidaknya 24 jam sebelum jadwal agar perekrut bisa mengalokasikan waktunya dengan lebih baik.

3. Gunakan Bahasa yang Sopan dan Profesional

Meskipun Anda membatalkan wawancara, tetap jaga profesionalisme dalam komunikasi. Jangan hanya mengirim pesan singkat tanpa penjelasan. Sampaikan alasan Anda dengan singkat dan sopan, serta tunjukkan rasa terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan.

Contoh email atau pesan membatalkan wawancara:

Subjek: Pembatalan Wawancara – [Nama Anda] – [Posisi yang Dilamar]

Halo [Nama Perekrut],

Saya sangat menghargai kesempatan untuk wawancara dengan [Nama Perusahaan] pada [tanggal dan waktu wawancara]. Namun, dengan sangat menyesal, saya harus membatalkan wawancara karena [alasan singkat, misalnya: saya telah menerima tawaran dari perusahaan lain/ada keadaan darurat yang tidak bisa dihindari].

Terima kasih atas waktu dan kesempatan yang telah diberikan. Saya tetap menghargai [Nama Perusahaan] sebagai tempat kerja yang menarik, dan semoga kita bisa bertemu di kesempatan lain.

Hormat saya,

[Nama Anda]

4. Jangan Menghilang Tanpa Kabar

Salah satu kesalahan terbesar yang bisa merusak reputasi Anda adalah tidak memberi tahu perusahaan dan hanya menghilang tanpa kabar (ghosting). Banyak perekrut mengalami situasi di mana kandidat yang sebelumnya antusias tiba-tiba tidak bisa dihubungi saat jadwal wawancara.

Tidak hadir tanpa pemberitahuan bisa membuat Anda dianggap tidak profesional dan mungkin mengurangi peluang Anda untuk diterima di perusahaan lain. Jika Anda ingin menjaga hubungan baik dengan perekrut, pastikan Anda selalu memberi tahu mereka jika ada perubahan dalam jadwal wawancara Anda.

5. Jaga Hubungan Baik dengan Perekrut

Meskipun Anda tidak melanjutkan proses wawancara, menjaga hubungan baik dengan perekrut bisa bermanfaat di masa depan. Industri kerja sering kali memiliki lingkaran yang kecil, dan reputasi Anda bisa berdampak pada peluang kerja di kemudian hari.

Jika Anda masih tertarik dengan perusahaan tersebut tetapi waktunya kurang tepat, sampaikan dengan sopan bahwa Anda ingin tetap terhubung untuk peluang lain di masa depan.

6. Jika Perlu, Tawarkan Jadwal Alternatif

Dalam beberapa kasus, Anda mungkin masih ingin melanjutkan wawancara tetapi di waktu yang berbeda. Jika alasan pembatalan bukan karena hilangnya minat pada perusahaan, Anda bisa meminta penjadwalan ulang.

Contoh cara meminta reschedule wawancara:

Halo [Nama Perekrut],

Terima kasih atas kesempatan wawancara di [Nama Perusahaan]. Saya sangat tertarik dengan posisi ini, tetapi karena ada kendala yang tidak terduga, saya tidak dapat menghadiri wawancara yang telah dijadwalkan pada [tanggal sebelumnya]. Jika memungkinkan, saya ingin menjadwalkan ulang di waktu yang lebih sesuai.

Mohon informasikan jika ada waktu lain yang bisa disesuaikan. Saya sangat menghargai fleksibilitas dan kesempatan ini.

Hormat saya,

[Nama Anda]

7. Evaluasi Keputusan Anda

Jika Anda sering membatalkan wawancara, coba evaluasi apakah ada pola tertentu yang membuat Anda ragu melanjutkan proses rekrutmen. Apakah karena tawaran kerja tidak sesuai ekspektasi? Apakah karena Anda kurang yakin dengan pilihan karier?

Membatalkan wawancara karena alasan yang valid adalah hal yang wajar. Namun, jika sering terjadi, mungkin ada baiknya membaca bagaimana menghadapi ketidakpastian dalam mencari kerja agar Anda bisa lebih yakin dalam mengambil keputusan.

8. Tetap Jujur dan Profesional

Kejujuran adalah kunci dalam setiap interaksi profesional. Jika Anda membatalkan wawancara karena menerima tawaran lain, sampaikan dengan jujur. Jangan memberikan alasan yang dibuat-buat karena bisa menciptakan kesan negatif jika nantinya terbongkar.

Namun, tetaplah menyampaikan alasan dengan profesional dan positif. Jika Anda masih terbuka untuk peluang di perusahaan tersebut di masa depan, tunjukkan antusiasme meskipun saat ini Anda tidak bisa melanjutkan proses wawancara.

Membatalkan wawancara kerja bukan berarti mengakhiri hubungan baik dengan perusahaan. Dengan memberi tahu perekrut secara profesional, menggunakan bahasa yang sopan, dan memberikan alasan yang jelas, Anda tetap bisa menjaga reputasi Anda di dunia kerja.

Pastikan Anda segera memberi kabar jika perlu membatalkan wawancara, hindari ghosting, dan tetap terbuka untuk peluang di masa depan. Dengan cara ini, Anda tetap bisa menjaga hubungan profesional dan meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan impian di kemudian hari.