Apakah Keputusan yang Tepat Mau Resign Padahal Sebentar Lagi Hari Raya?

Author
Ditulis olehLoker • 25 Mei 2025
Perencanaan Karir

resign-sebelum-hari-raya-tahun-2025

Mengundurkan diri dari pekerjaan menjelang hari raya bisa jadi merupakan keputusan sulit, tetapi ada beberapa faktor yang dapat mendorong seseorang untuk melakukannya. Pertama, tawaran pekerjaan baru yang lebih menarik, baik dari segi gaji, posisi, maupun jenjang karier, bisa menjadi pemicu utama.

Momen ini seringkali dimanfaatkan oleh para pencari kerja untuk mencari peluang yang lebih baik. Selain itu, ketidakpuasan terhadap kondisi kerja yang ada, seperti lingkungan kerja yang toksik, kurangnya apresiasi, atau beban kerja yang terlalu berat, juga dapat menjadi alasan kuat untuk resign. Apakah keputusan yang tepat mau resign padahal sebentar lagi Hari Raya? Baca perspektifnya di sini!

Resign Padahal Sebentar lagi Mau Hari Raya

memutuskan-resign-tahun-2025

Momen menjelang hari raya seringkali dikaitkan dengan tunjangan hari raya (THR) yang sangat dinantikan oleh para pekerja. Namun, ada kalanya seseorang memilih untuk resign meskipun THR sudah di depan mata. Keputusan ini tentu bukan tanpa alasan. Mari kita telusuri beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya.

1. Peluang Karir yang Lebih Baik

Tawaran pekerjaan baru dengan gaji dan fasilitas yang lebih menarik, posisi yang lebih tinggi, atau jenjang karir yang lebih menjanjikan bisa menjadi alasan kuat untuk resign meskipun harus mengorbankan THR. Bagi sebagian orang, peluang untuk mengembangkan diri dan mencapai tujuan karir lebih berharga daripada sekadar menunggu THR.

2. Ketidakpuasan dengan Kondisi Kerja

Lingkungan kerja yang toksik, rekan kerja yang tidak suportif, atasan yang tidak menghargai, atau beban kerja yang terlalu berat dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman dan tidak bahagia di tempat kerja. Jika kondisi ini sudah berlangsung lama dan tidak ada perubahan yang positif, resign bisa menjadi pilihan untuk mencari lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.

3. Alasan Pribadi

Masalah kesehatan, keluarga, atau masalah pribadi lainnya yang mendesak terkadang memaksa seseorang untuk mengambil keputusan resign meskipun приближается hari raya. Prioritas utama tentu saja adalah kesehatan dan kesejahteraan diri sendiri serta keluarga.

4. Perencanaan Keuangan yang Matang

Seseorang yang resign mendekati hari raya mungkin sudah memiliki perencanaan keuangan yang matang. Mereka mungkin sudah memiliki sumber pendapatan alternatif atau tabungan yang cukup untuk menutupi kebutuhan hidup selama masa transisi sebelum mendapatkan pekerjaan baru.

5. Momentum yang Tepat

Momen sebelum hari raya bisa menjadi waktu yang tepat untuk resign karena perusahaan mungkin sedang dalam proses evaluasi kinerja karyawan atau perencanaan anggaran tahunan. Dengan resign pada saat yang tepat, seseorang dapat menghindari drama atau spekulasi yang tidak perlu.

Mengundurkan diri dari pekerjaan adalah keputusan besar yang perlu dipertimbangkan dengan matang. Jangan terburu-buru mengambil keputusan hanya karena ingin mendapatkan THR. Pertimbangkan semua faktor yang relevan sebelum membuat keputusan akhir. Jika memungkinkan, bicarakan dengan orang yang Anda percaya untuk mendapatkan masukan dan saran yang berharga.

Seberapa Urgent Menunggu Hari Raya Sehingga Menunda Resign?

resign-atau-thr-tahun-2025

Hari raya, terutama di Indonesia, identik dengan tradisi pemberian Tunjangan Hari Raya (THR). Bagi sebagian karyawan, THR adalah komponen penting dalam perencanaan keuangan mereka, terutama untuk memenuhi kebutuhan hari raya dan bahkan sebagai modal awal setelah resign. Namun, seberapa pentingkah menunggu THR ini hingga harus menunda rencana resign? Mari kita bedah beberapa pertimbangan penting.

1. Kondisi Keuangan yang Mendesak

Jika kondisi keuangan Anda sangat bergantung pada THR untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, membayar hutang, atau kebutuhan mendesak lainnya, maka menunda resign hingga setelah menerima THR adalah pilihan yang bijaksana. THR dapat menjadi "jembatan" finansial yang penting sebelum Anda mendapatkan pekerjaan baru.

2. Besaran THR yang Signifikan

Besaran THR yang Anda terima juga menjadi pertimbangan. Jika jumlahnya cukup besar dan signifikan dibandingkan dengan gaji bulanan Anda, maka menunda resign mungkin lebih menguntungkan. THR ini bisa menjadi modal penting untuk memulai bisnis baru, melanjutkan pendidikan, atau mencapai tujuan finansial lainnya.

3. Peluang Mendapatkan Pekerjaan Baru

Pertimbangkan juga peluang Anda mendapatkan pekerjaan baru setelah resign. Jika Anda sudah memiliki tawaran yang lebih baik atau yakin akan segera mendapatkannya, mungkin tidak terlalu penting untuk menunda resign hanya demi THR. Namun, jika pasar kerja sedang sulit atau Anda belum memiliki rencana yang matang setelah resign, menunda hingga setelah hari raya bisa memberikan Anda waktu tambahan untuk mempersiapkan diri.

4. Kewajiban Kontrak Kerja

Periksa kembali kontrak kerja Anda. Beberapa perusahaan mungkin memiliki aturan atau penalti tertentu jika Anda resign sebelum hari raya. Pastikan Anda memahami konsekuensi dari resign sebelum hari raya agar tidak ada kerugian yang tidak terduga.

5. Pertimbangan Non-Finansial

Selain faktor finansial, pertimbangkan juga faktor non-finansial. Apakah ada proyek penting yang sedang Anda tangani di kantor? Apakah Anda ingin menyelesaikan tanggung jawab Anda sebelum pergi? Pertimbangan-pertimbangan ini juga bisa menjadi alasan untuk menunda resign hingga setelah hari raya.

Keputusan untuk resign atau menundanya hingga setelah hari raya adalah keputusan pribadi yang harus dipertimbangkan dengan matang. Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam hal ini. Yang terpenting adalah Anda mempertimbangkan semua faktor yang relevan dan membuat keputusan yang terbaik untuk diri Anda sendiri.

Mengundurkan diri dari pekerjaan adalah keputusan besar yang membutuhkan pertimbangan matang. Terkadang, emosi sesaat atau ketidakpuasan sementara dapat mendorong seseorang untuk mengambil keputusan terburu-buru. Padahal, resign bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum akhirnya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan.

Keputusan untuk resign bisa jadi merupakan pilihan yang tepat jika memang kondisi pekerjaan sudah sangat токсис atau tidak sesuai dengan tujuan karir Anda. Namun, jangan sampai Anda menyesal di kemudian hari karena mengambil keputusan yang gegabah. Pikirkan baik-baik плюсы dan минусы dari resign, pertimbangkan dampaknya terhadap karir dan keuangan Anda, serta pastikan Anda memiliki rencana yang matang setelah resign.

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk resign, luangkan waktu untuk merenung dan mengevaluasi situasi kerja Anda. Bicaralah dengan orang yang Anda percaya, seperti keluarga, teman, atau mentor, untuk mendapatkan masukan dan saran yang berharga. Jangan biarkan emosi sesaat mengendalikan Anda. Ingatlah bahwa resign adalah langkah besar yang akan memengaruhi masa depan Anda.

Kesehatan mental dan kesejahteraan Anda jauh lebih penting daripada pekerjaan apa pun. Jika Anda merasa tidak bahagia atau tidak sehat di tempat kerja, jangan ragu untuk mencari pekerjaan baru yang lebih baik. Jika Anda mengalami stres kronis, kecemasan, burnout, atau masalah kesehatan mental lainnya akibat bekerja di perusahaan tersebut, ini adalah tanda bahwa lingkungan kerja Anda токсик dan Anda perlu segera mencari pekerjaan baru.

Selain itu, jika Anda merasa tidak dihargai, tidak memiliki kesempatan untuk berkembang, atau tidak ada keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi, ini juga bisa menjadi indikasi bahwa perusahaan tempat Anda bekerja tidak sehat dan toksik. Bila itu yang Anda alami sekarang, langsung cek peluang baru di loker.id!