Anis Dewinta: Berstrategi dan Berinovasi dalam Menghadapi Badai PHK
Bisa ceritakan sedikit tentang bagaimana Anda memulai karir di bidang HR, khususnya sebagai Recruitment Specialist Manufacturing? Apa yang menarik Anda ke bidang ini?
Apa tantangan terbesar yang Anda hadapi saat pertama kali memulai karir di bidang rekrutmen, dan bagaimana Anda mengatasinya?
Dalam 8 tahun berkarier, bagaimana Anda melihat perkembangan peran seorang Recruitment Specialist Manufacturing? Apa saja perubahan signifikan yang Anda amati?
Apa yang menjadi motivasi terbesar Anda untuk terus mengembangkan diri dan berbagi pengetahuan melalui kelas career development dan postingan LinkedIn?
Motivasi terbesar saya adalah sharing. Semua dilandasi dari pemikiran saya “apa yang saya alami tidak boleh dialami oleh orang lain” jadi saya share tentang pengetahuan yang dulu saya tidak tahu ke teman – teman khususnya jobseeker dari POV saya sebagai mereka. Harapan saya, tidak ada lagi kandidat yang kekurangan informasi atau melihat proses rekrutmen adalah sebuah proses yang rumit, sulit dan menakutkan. Padahal proses rekrutmen bisa menjadi pembelajaran maupun wadah untuk memiliki relasi baru.
Mengapa Anda memilih untuk fokus pada bidang manufaktur? Apa yang membuat bidang ini unik dan menarik dari perspektif rekrutmen?
Sebetulnya bisa dibilang di FMCG (Fast Moving Consumer Goods) sudah menjadi zona nyaman saya. Sejauh ini memang kesempatannya masih di manufaktur. Namun selain itu memang yang menjadi hal yang menarik di dunia manufaktur adalah di manufaktur sendiri, terdapat berbagai macam jobdesc dan posisi, yang di dalamnya benar-benar berbeda, bahkan memiliki spesifikasi khusus untuk beberapa posisi.
Sebagai seorang rekrutmen buat saya ini sangat menarik. Soalnya, ketika saya hiring untuk sebuah posisi, saya ikut belajar terkait jobdesc dan kualifikasinya supaya menemukan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan user. Pengetahuan saya jadi luas dan bertambah seiring banyaknya permintaan rekrutmen.
Apa saja keterampilan dan kualifikasi khusus yang harus dimiliki oleh seorang kandidat untuk sukses dalam industri manufaktur saat ini?
Bagaimana cara menyusun resume dan surat lamaran yang efektif untuk menarik perhatian perusahaan?
1. Singkat dan Padat: Resume sebaiknya maksimal 1-2 halaman dengan informasi yang relevan.
2. Tulis Ringkasan Profil: Buat ringkasan profesional di awal yang menggambarkan keahlian utama dan pencapaianmu.
3. Fokus pada Prestasi: Cantumkan pencapaian yang dapat diukur, bukan hanya tanggung jawab. Gunakan angka atau persentase jika memungkinkan.
4. Tampilkan Pengalaman yang Relevan: Prioritaskan pengalaman kerja, magang, atau proyek yang sesuai dengan posisi yang dilamar.
5. Keterampilan Teknis dan Non-Teknis: Sertakan keterampilan teknis (hard skills) dan non-teknis (soft skills) yang sesuai dengan peran.
6. Desain yang Bersih: Gunakan format yang rapi, mudah dibaca, dengan font profesional dan konsisten.
Apa saja keterampilan soft skills yang paling penting bagi seorang profesional di bidang manufaktur? Bagaimana cara mengembangkan keterampilan tersebut?
Peran networking sangat penting dalam dunia kerja. Bagaimana Anda membangun dan menjaga jaringan profesional? Apa saja platform atau acara yang Anda rekomendasikan untuk networking?
Betul sekali! Networking sangat penting terutama ketika kita sedang membangun karier. Cara saya menjaganya adalah dengan tetap berbagi informasi yang bermanfaat bagi banyak relasi. Tetap membuka komunikasi dengan berbagai pihak dan berdiskusi untuk segala kemungkinan kerja sama dalam bentuk apapun, baik yang berbayar ataupun probono.
Konsisten juga sangat diperlukan untuk menjaga networking kita. Dan saya berprinsip tidak ada yang paling membutuhkan, saya dan semua jaringan profesinal saya adalah saling membutuhkan. Saya merekomendasikan LinkedIn sebagai media sosial pembangun networking professional. Untuk kegiatan atau aktivasi bisa dengan menghadiri job fair on site, webinar atau seminar. Mulailah dari yang gratis dengan tema yang mungkin di luar pengetahuan kalian sampai semina profesional yang mendukung karir. Belajar itu bisa dari mana saja, jadi manfaatkan segala situasi.
Apa saja tren terbaru dalam perekrutan di industri manufaktur saat ini? Bagaimana teknologi telah mengubah proses rekrutmen?
Bagaimana perusahaan manufaktur menghadapi tantangan dalam menarik talenta muda?
Apa yang paling Anda sukai dari pekerjaan Anda sebagai Recruitment Specialist Manufacturing?
Saya jadi tahu banyak hal di luar pekerjaan sebagai rekruter. Memiliki banyak relasi dengan berbagai stakeholder pemerintahan atau pun swasta. Bisa memiliki kesempatan dinas luar kota yang tentunya menambah pengalaman dan pengetahuan saya.
Apa yang menjadi tantangan terbesar dalam pekerjaan Anda saat ini?
Bagaimana cara memanfaatkan platform seperti LinkedIn untuk mencari kandidat, dan bila dibandingkan dengan job portal, lebih efektif mana ya?
Saya memanfaatkan LinkedIn terutama untuk mencari kandidat managerial up. Biasanya dengan LinkedIn proses approachment-nya lebih mudah dibandingkan menunggu kandidat managerial up untuk apply pada lowongan kerja yang kita buka pada sebuah platform. Kalau ditanya mana yang lebih baik job portal atau LinkedIn, menurut saya masing – masing memililiki kelebihannya. Linkedin cukup efektif untuk menjaring kandidat dengan skill, job portal efektif untuk mencari kandidat level staff atau fresh graduate pun jangkauannya juga luas.
Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja tips terbaik untuk pencari kerja?
Tips yang paling pertama adalah selalu tanamkan pikiran positif. Ketika kita positif, maka akan kembali ke kita hal-hal yang positif pula. Kemudian, aktiflah membangun networking melalui jejaring sosial profesional, aktif mempelajari jobdesc terkait dengan sering membuka lowongan yang sesuai dengan Anda. Di platform pencari kerja resmi biasanya menampilkan jobdesc yang bisa kamu baca dan pelajari. Belajar untuk mendisiplinkan diri. Ini akan sangat bermanfaat ketika kamu sudah mulai bekerja. Jadikan media sosial sebagai tempat belajar banyak hal dan jangan kotori dengan berkomentar jahat atau mem-posting ujaran kebencian. Takutnya nanti akan ada background checking ang akan merugikan ke depannya.
Jangan lupa untuk membaca cerita inspiratif lainnya di Rubrik Profil Loker ID!